Rabu, 09 Maret 2016

Manusia dan Idealisme

Ketika anak manusia dihadapkan dalam kenyataan
Ketika realita pada akhirnya mencabut nyawa manusia
Manusia yang sama seperti kita, manusia yang sama seperti kau dan aku
Ketika cita-cita, pada akhirnya hanya berakhir sebagai cita-cita
Apakah engkau menerima kenyataan seperti itu? apakah kau menerima dunia seperti itu?

Kita, anak-anak yang terdidik oleh orang tua kita
Doktrin apa yang telah kau pelajari?
Kenyataan apa yang telah kau bentuk dari ajaran mereka?
dan ketika kau sadar, kenyataan-kenyataan lain di luar sana
Masihkah engkau berpegang pada kenyataan yang kau percayai selama ini?

Manusia yang telah diatur
Manusia yang telah dibentuk oleh lingkungan
Sehingga menjadi sosialita yang kita kenal saat ini

Aku mencemooh mereka
Aku mencemooh realita
Aku mencemooh sosialita
Tapi pada akhirnya, aku juga dibentuk oleh mereka

Idealisme yang kupegang
Idealisme yang kutanam
Sebuah tiang tanpa penyangga di tanah penuh keabstrakan
Ditanam di otak, maupun ditanam di jiwa

Memimpin manusia melalui jaman

Apa yang akan dibentuk nanti, apa yang akan kau perjuangkan nanti

Apakah akan damai? ataukah diwarnai cipratan darah?

Ah, anak manusia..

Engkau dan idealismemu, tak akan bisa dipisahkan

Halalkah darah di pedangmu untuk idealisme itu?