Kamis, 15 Agustus 2013

A World Lead By The King And His Beloved Wife

Apa arti awal?
Bila selalu ada akhir?

Apa arti kelahiran?
Bila kematian terus membayangimu bagaikan surat ancaman pembunuh bayaran?

Mengapa sebuah peradaban ada?
Bila akhirnya mereka hancur karena ulah mereka sendiri?

Namaku Mark. Android terakhir di Planet abu-abu bernama Bumi.
Aku adalah Raja dunia ini, aku adalah Raja dunia kering kerontang yang seakan tidak lagi memiliki harapan.
Tetapi, dibalik rongsokan besi yang selama ini kulalui, ku temukan kecambah kehidupan baru, setitik harapan kecil dibalik debu keputus-asaan.

Alicia, gadis ku.. Alicia yang selalu bersamaku, Alicia yang selalu memanggil namaku tanpa mengucapkan sepatah katapun, Alicia yang kucintai, Alicia, Ratu-ku.

***

Namaku Mark

Seiring lift menara yang menutup, kami sampai ke atas permukaan lantai 1 menara tersebut.
lampu-lampu neon berwarna biru bersinar sepanjang lorong pendek yang berujung pada sebuah pintu metal.

Ukuran tubuh kami yang lebih tinggi dari pada lorong membuat kami harus membungkuk sepanjang jalan sampai ke pintu itu. Sebuah roda metal dipasang disana, berperan sebagai pengunci. Aku memutar roda itu, seketika muncul suara keras, dan pintu itu terbuka dengan mudah.

"Kita sampai, ini Inti dari menara ini..."

Menara ini terdiri dari lantai-lantai yang tinggi menjulang hingga ke puncak, setiap lantai dibuat melengkung dengan balkon yang menghadap langsung ke lantai pertama, seakan isi dari menara ini adalah Colloseum modern. Masing-masing lantai memiliki barisan-barisan loker berisi DNA manusia yang tabungnya bersinar dalam gelap.

Penerangan disini tidak berbeda dari penerangan lorong sebelumnya, remang-remang, hanya bersinarkan zat kimia bercahaya dalam gelap. Hanya satu cahaya terang datang dari puncak menara, menyinari sebuah spot di lantai 1 bagaikan spotlight.

Cahaya itu menyinari sebuah... Aku tidak tahu... benda itu seperti sebuah ranjang rumah sakit, tetapi di saat yang bersamaan memiliki tabung yang siap menutup, serta benda itu dipasang pula dengan peralatan-peralatan ber teknologi tinggi lainnya.

***

Namaku Mark,
Logikaku mengatakan bahwa aku adalah android...
Tapi tidak...

Aku adalah manusia.

"Kau adalah manusia kami, Mark"

suara professor bergema dalam telingaku...

Suara Orang tuaku.

"Selamatkan dunia ini, Mark."

***
"Mark? Mark?"

Alicia membangunkanku dari lamunanku,
"Maafkan saya, Nona, hanya sedikit melamun."

Alicia tersenyum.
Sejak kapan senyuman seorang manusia dapat mempesona seperti ini?
Tidak, mengapa aku bisa berpikir seperti itu?
Aku Android yang berbeda dari manusia, aku tidak memiliki hati... aku....

Aku...

Tidak bisa merasakannya.... Jadi mengapa...?

"Marky,"
Alicia mengecup pipiku.

Terkejut, aku mundur beberapa langkah.

"Kau bukanlah Android biasa... Marky..."

Belum terkejut akan kecupannya, aku lebih terkejut lagi akan apa yang ia lakukan,
Ia membuka pita gaunnya, sedikit-demi sedikit, ia menurunkan lengan bajunya, sampai akhirnya gaun itu lepas secara keseluruhan.

Tubuh telanjangnya bukanlah sebuah jalinan kulit dan daging, melainkan sebuah soft metal yang telah koyak, mempertunjukan core bercahaya pada bagian yang seharusnya ditutupi oleh dadanya.

"Nona... anda..." 
"Aku bukanlah manusia seluruhnya, begitu pula engkau Mark, engkau bukanlah Android seluruhnya."

Alicia berjalan mendekatiku, tangannya membelai pipiku.
"Bagaimana seorang Android bisa sehangat ini?"

Aku membalas belaiannya.

Tangannya... dingin bagai es...

***

Namaku Mark...
Dan aku Manusia.

Seorang anak manusia, akhirnya menjadi Raja,
Ratu ku, Ratu yang ikut berkuasa denganku,
Ialah Hatiku, Ialah belahan nyawaku.

Kami bercinta dan menguasai dunia.






Backstory
 Manusia sudah tidak memiliki harapan lagi. Bagaimanapun juga, sedikit dari mereka membuat sebuah harapan terakhir. Sebuah Apocaypse Tower. Perpustakaan raksasa yang menyimpan DNA serta intisari hidup manusia dan beberapa makhluk hidup lain, agar keberadaan mereka tidak hilang

Bagaimanapun juga, intisari kehidupan tersebut tidak akan melahirkan sebuah kehidupan tanpa perantaraan 'Kehidupan' itu sendiri.

Mereka butuh nafas
Mereka butuh kehidupan
Mereka butuh orang tua
Mereka butuh Adam dan Hawa.

1 komentar:

  1. Hey... looks like you've taken mah joke in the message I sent you that day... which reads:

    "If only they can... They may rule over their kids."

    Well, you made it. And what's great is how you make it through my joke with unpredictable surprise...

    I tip my hat off to you, signor...

    But only... That word in the title should be "led" not "lead"...

    Sorry for being a grammar-nazi...

    BalasHapus