Selasa, 06 Agustus 2013

Home

Android tidak bisa bermimpi.
Tak akan, dan tidak akan pernah bisa,
sebagus apapun hardware dan processor yang mereka masukan,
robot tidak bisa bermimpi.

Sehingga, aku anggap kejadian kemarin malam itu hanyalah aliran pendek antar sirkuit jaringanku yang menyebabkan Motherboard memberiku informasi salah pada hubungan 'perintah' dan 'ingatan'

Secara mengejutkan, aku teringat pada diriku saat latihan, 10 tahun lalu di hutan hujan terakhir dunia, Amazon, Amerika.

Aku dan Profesor.
Ia adalah penciptaku, guruku, serta orangtuaku.

"Kau adalah Manusia, Mark."
"Kau adalah Manusia...."

kata-kata yang sama, berputar-putar didalam kepalaku, Profesor juga, berputar-putar bagaikan kain seprai yang tetiup angin. Kata-kata dan Profesor, langit yang berubah menjadi polkadot dan secara berkala berganti motif layaknya wallpaper tembok, daratan yang kuinjak, perlahan berubah menjadi Lego dan membentuk sebuah gedung menara.
Menara yang kukenal bentuknya adalah Pilar Tuhan, dibangun di alaska, menara itu merupakan brankas penyimpanan sejarah dunia.
Lukisan monalisa dan karya-karya Leonardo da Vinci,
Sakrofagus mumi Mesir,
Deklarasi kemerdekaan U.S.

Bahkan, DNA manusia terakhir...


"Marky! Marky!"
"Ada apa, nona?"

Alicia memandangku dengan khawatir, ah, apa ekspresiku seburuk itu?
Aku melakukan quick scan pada tubuhku, tidak ada kesalahan serius, kelihatannya aku hanya terlalu capek.
Setelah memastikan kondisiku sudah segar, aku bangkit.

"Kemana kita akan pergi?" tanya nona penasaran.
"Alaska," Jawabku, "Mari kita mengunjungi rumah kita yang baru."

selama bertahun-tahun, kujalani dunia tanpa tujuan, selama bertahun-tahun, aku pelajari manusia dari sisa peradaban mereka, bertahun-tahun kemudian, aku bertemu dengan manusia terakhir, nona Alicia, dan bertahun-tahun kemudian, kami baru menemukan tujuan kami sekarang.

Pada hari ulang tahun nona Alicia yang ke 35, kami sampai di tempat ini.
Alaska bukan lagi sebuah daratan besalju yang dulu kalian kenal, kini tempat itu merupakan sebuah Dunia air. dimana pulau-pulau karang yang bertahan dikelilingi oleh lautan.
di salah satu pulau raksasa itu, sebuah menara berdiri dengan tegak.
Sulit di percaya bahwa menara yang lebih tinggi daripada menara Dubai itu dibangun diatas karang.


"Kita sampai, nona,"
"Tinggi sekali ya,"

Menara ini tidak dipagar atau ditembok, 3 rangka kaki yang menyangganya mengingatkanku akan konstruksi roket pada masa pra-luar angkasa.
"Omong-omong apa benar ini rumah baru kita?"
"Untuk dapat memahami rumah, nona pertama kali harus belajar.
Tempat ini, akan menjadi media pembelajaran, sekaligus rumah bagi nona,
Karena nona adalah Manusia terakhir di bumi ini, nona harus mengerti apakah diri nona sendiri..."

lift terbuka...

dan kami masuk....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar