Sabtu, 13 Juli 2013

Bumi yang Abu-Abu

Ini adalah dunia yang kecil.
Dunia kecil yang telah kehilangan cahaya serta kuasanya.
Gemerlapan cahaya laser atau suara gendang perayaan, tidak nampak lagi.
Wajah-wajah yang kusapa tiap hari sudah mati.
Tidak ada apa-apa lagi,
Hanya dunia abu-abu ini yang masih berdiri.



Bumi, 2XXX A.D
Angin panas mendesir melewati reruntuhan kota New York.
Dimanapun, yang kulihat sama saja, langit coklat gelap, gedung-gedung kaca yang hampir rubuh, mobil-mobil yang kosong dan hancur bertabrakan.
New York, yang pada waktu itu adalah sebuah metropolitan terbesar di dunia kini menjadi reruntuhan yang dililiti tanaman-tanaman serta aspalnya yang hancur akibat akar pohon yang menyembul keluar dari tanah.

Diriku, berjalan sendirian melalui reruntuhan-reruntuhan, di planet yang sudah kehilangan peradaban terbesarnya,
Manusia, sudah tidak ada.
Manusia sudah musnah,
Manusia, hanya merupakan bukti eksistensi masa lampau dengan ribuan kota di dunia sebagai buktinya.
Sementara aku?
Tidak, aku bukan manusia.

Aku hanyalah makhluk hidup yang diciptakan dari komponen genetik manusia. Kecerdasanku diinput lewat komputer, dan emosiku di rekayasa sedemikian rupa sehingga mirip manusia.
Mereka menyebut yang seperti aku, dengan nama 'Android'
M-457K. 'Mark' adalah namaku.
Dan aku pula, bisa dibilang 'Android' terakhir dari mereka semua yang akhirnya berhenti berfungsi.

Manusia memang sudah mati,
Radiasi Masiv Tidak Terlihat, 'sinar Ultraviolet' khusus yang diklaim mampu menyembuhkan kanker pada tubuh manusia, tidak berjalan seperti yang para penemunya inginkan. hanya dalam waktu 2 bulan, radiasi ini menyebar ke seluruh bumi dengan ganas, layaknya monster tidak nampak yang dilepas memangsa umat manusia dengan ganasnya.
Bumi dengan cepat jatuh ke dalam krisis dan pertikaian, tidak ada cara untuk menghentikan bencana ini, tidak ada pula cara untuk menyelamatkan diri bagi manusia.
Aku tidak ingat sudah berapa tahun lewat setelah aku melihat manusia terakhir mati mengenaskan dengan kanker hidup di sekujur tubuhnya...

Manusia sudah hilang, keberadaannya sudah musnah dari catatan alam semesta.
dan kini Bumi hanyalah sebuah planet mati, dengan catatan peradabannya, serta misteri kelam yang menyelubunginya.

Bertahun-tahun, bertahun-tahun
aku tidak pernah menemukan siapapun yang hidup.
hanya hewan-hewan buas, serta tanaman-tanaman yang kutemui,
kehidupan lain yang menapaki Bumi, mencari makan diantara mayat-mayat manusia.

Akankah ada kehidupan baru yang muncul?
Intelegensi baru yang berkembang dari makhluk-makhluk kecil ini, apakah mereka akan menguasai dunia?

Entah, siapa yang tahu.

Aku disini, hanyalah saksi terakhir dari perjalanan bumi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar